fbpx
Selasa, Maret 19, 2024
spot_img
BerandaKepulauan RiauBatamKinerja dan Tingkah Polah Kepala DITPAM Yang Memprihatinkan

Kinerja dan Tingkah Polah Kepala DITPAM Yang Memprihatinkan

Kepala Ditpam Dihadang Dihujat dan Dihalau Oleh Warga Masyarakat Seraya Atas (Penertiban Ruli) (Fhoto : Istimewa)

samuderakepri.co.id-batam – Mayoritas masyarakat penduduk Kota Batam masih diselimuti tanda tanya, apa dan bagaimana Ditpam itu..? Selalu saja menambah keruh suasana dalam kehidupan masyarakat kecil khususnya permasalahkan lahan dengan status atau kondisi yang sesungguhnya selalu tertutupi.

Contoh kecil penertiban pemukiman penduduk Seraya Atas (Rumah Liar) Batam hampir 3 tahun prosesnya berjalan namun tidak kunjung selesai. Masyarakat menilai Ditpam pilih kasih selalu berjanji yang bagus dengan mulut ramah dan manis bila mau dipindahkan (keluhan warga Seraya Sambau).

Masyarakat tahu Ditpam memberi lahan kavling kepada orang yang disukainya lebih dari perkiraan bisa dapat 3 atau 5 Kavling dalam 1 urutan Kepala Keluarga. Bahkan lahan kavling KSB menjadi ajang bisnis di dalamnya seperti data warga meledak seketika tidak sesuai dengan data warga masyarakat setempat yang bermukim, asal ada surat keterangan RT, RW sebelumnya. Itulah sebabnya warga masyarakat Seraya Atas Batam berani dan nekat menghadang, menghujat, mencaci maki dan menghalau Kepala Ditpam BP Batam disaksikan anggota tim yang ada.

Warga masyarakat Kawasan Industri Patam Lestari Kecamatan Sekupang tokoh masyarakat Kampung Tua (RM) juga mengeluhkan datangnya Ditpam menyantroni area wilayah ketenangan mereka. Begitu pula warga masyarakat DAM Baloi atau Baloi Kolam yang semakin keruh tidak kunjung selesai dengan baik dan bijak..

Para Pengusaha Investor maupun Mediatornya mengeluhkan dan sangat menyayangkan juga terpukul atas permasalahan lahan Batam yang ribet, kisruh, semraut dan kacau balau. Sebab aset mereka telah terkuras hingga puluhan milyar tidak jelas hasilnya. Kami juga manusia biasa yang butuh perhatian butuh penjelasan konkrit bukan alasan yang dipolitisir hasil ciptaan rekayasa dan akal-akalan, kami bukan ATM seperti anak kecil (keluhan pengusaha Investor dan Mediatornya).

Namun pada masa kini telah terkuak tersebar luas bahkan Kota Batam heboh besar kira-kira seperti ini iramanya “Ditpam BP Batam bagaikan nangka busuk yang besar memangsa nangka busuk kecil” atau lebih jelasnya tersangka kasus Illegal Logging “BS, AR,Y dan S” yang ditangkap dan dipukuli tidak diberi kesempatan bicara dipaksa mengakui perbuatannya diluar area lokasi TKP oleh Ditpam (diantara tersangka anggota Ditpam pula) ternyata tidak mengakui dan menolak Barang Bukti yang dituduhkan.

Para Tersangka tidak mengakui dan menolak Barang Bukti Kayu Balok yang dituduhkan Cecep Rusmana selaku Kepala Ditpam sebab Barang Bukti tersebut tidak sesuai dengan waktu kejadian tanggal dan kondisi yang berbeda (tersangka baca dan lihat berita diantara Media Online bersama data gambar tidak sesuai jadi lucu tapi nyata, itu apa namanya pak ..? (berita tayang tanggal 28 dan tanggal 30 mei 2016 tapi data gambar yang terbit dalam barang bukti tertulis tanggal 19 mei 2015). Perlu dipertanyakan, apakah itu Barang Bukti hasil ciptaan milik Ditpam sendiri?

Selain itu bagaimana pula halnya aktivitas usaha bisnis pasir di dalam kawasan Bandara Hang Nadim jalan Protokol Perumahan Cendana selama bertahun-tahun. Apakah Ditpam memiliki otoritas kewenangan produksi pasir di Kawasan Bandara Hang Nadim dan sekitarnya..? Lantas BP Batam dan organ tubuh OB/BP kawasan Batam di dalamnya yang terhormat bijak profesional hanya mampu duduk manis dan tersenyum simpul merasakan fakta atas harga diri serta citra nama baiknya selaku induk semang Ditpam yang tercoreng?

Harapan warga masyarakat penduduk Kota Batam serta Pengusaha, Investor dan Mediatornya semoga tim KPK mengusut tuntas dan BPK pusat mengaudit kinerja yang baik dan benar serta tingkah polah Sang penganut paham fee gratifikasi orang-orang cudas dan rakus di dalam organ tubuh BP Batam yang merasa dirinya adalah yang terbaik dan orang suci terhormat pula. (RMSAgMHum/RED)


RELATED ARTICLES

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -

Most Popular

Eksplorasi konten lain dari Samudera Kepri

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca