samuderakepri.co.id, Batam – Tidak jadi dilaksanakan demo besar-besaran yang direncanakan pada Senin 11 September 2023. Hal ini terjadi setelah pertemuan antara Koordintor Umum Aliansi Pemuda Melayu; Dian Arniandi, Kepala BP Batam; Rudi dan Kapolresta Barelang; Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto di Mapolresta Barelang, Minggu (10/9/2023) malam.
Dian, selaku Kordum Aliansi Pemuda Melayu, mengatakan kunjungan mereka ke Mapolresta juga berkaitan dengan penangguhan penahanan 8 orang warga Rempang yang sebelumnya ditangkap oleh polisi.
“Kami datang kesini juga untuk menangani penangguhan penahanan 8 saudara kami yang ditahan. Selain itu, kami juga (membahas) pembatalan aksi besok,” katanya.
Ia menegaskan hal tersebut bukan karena adanya tekanan, melainkan karena khawatir akan terjadi chaos dalam unjuk rasa tersebut. Pasalnya, banyak pihak yang akan terlibat dalam aksi tersebut, seperti LSM dan kelompok lain.
“Karena ada pertimbangan. Besok kan banyak pihak terlibat. LSM dan kelompok lain. Jadi kami tidak mau ada bentrokan di lapangan yang bisa menimbulkan hal yang tidak diharapkan. Kami Aliansi Pemuda Melayu ingin menciptakan situasi kondusif,” katanya.
Ia menambahkan pergerakan mereka tidak pernah diintervensi oleh siapapun. Dalam kesempatan tersebut mereka juga meminta maaf kepada aparat TNI/Polri atas beberapa kejadian perlawanan warga yang berakhir anarkis.
“Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat kaum puak melayu di Kepri dan Luar Kepri hadir, Jambi, Riau, Jakarta, Karimun untuk aksi besok. Namun aksi besok tidak jadi karena pertimbangan tadi.
Demi Allah tidak ada tekanan sama sekali Aliansi Pemuda Melayu sepakat tidak adakan aksi besok,” katanya.(rp)
Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI