Apakah Permainan Gelper Bola Pimpong dan Casino Penyebab Tingginya Kasus Covid-19 di Kota Batam
Batam, SK.co.id – Dimana wabah virus corona Covid-19, menjadi perhatian untuk kita semua saling menjaga melawan penyebarannya dan memutus mata rantai penyebarannya, dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Kepulauan Riau termasuk Provinsi penyumbang pasien covid-19 yang penyebaran sangat cepat menurut data terbaru 8 september 2020, 1.263 kasus, daerah Kota Batam penyumbang kasus Covid-19 terbesar di wilayah Kepri, 804 kasus menurut data tim gugus Tugas covid-19 kepri.
Mengacu pada Instruksi Presiden Indonesia No 6 tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan, Jelas sudah diatur jangan sampai ada tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan.
Dan amanat Kapolri terkait larangan untuk tidak mengumpulkan orang duduk beramai – ramai.
Tim awak Media ini mencoba menyelusuri penyebab terjadinya penyebaran yang begitu cepat di wilayah Kota Batam dengan begitu cepat, mulai dari tanggal 1 September hingga 9 September, di wilayah Kota Batam.
Sungguh miris fakta di lapangan seakan adanya pembiaran oleh Pemerintah Daerah Kota Batam dan intansi penegak hukum di Kota Batam.
Hampir disetiap sudut Kota Batam ditemukan arena gelangang permainan (Gelper), Bola Pimpong, dan Casino yang beraktifitas selama ini, miris sekali setiap pengunjung yang datang sangat lah ramai sekali.
Diduga dengan adanya aktifitas arena gelangang permainan (Gelper), Bola Pimpong, dan Casino penyebab tingginya kasus covid-19 selama ini di wilayah Kota Batam.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam Muhammad Rudi saat dikompirmasi media samuderakepri.co.id, Rabu, (09/09/2020), via pesan whatsapp, nggan menangapi, sampai pemberitaan ini ditayangkan.
Amsakar Wakil Walikota Batam saat dikompirmasi media samuderakepri.co.id, Rabu, (09/09/2020), via pesan whatsapp, juga nggan menangapi, sampai pemberitaan ini ditayangkan.
Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi saat dikompirmasi media samuderakepri.co.id, Kamis, (10/09/2020), via pesan whatsapp, menyampaikan, “Tidak bisa disimpulkan seperti ini, Pasien positif kan bukan pengunjung tempat tempat itu, Secara umum kesadaran masih kurang untuk protokol kesehatan, Itu saja”, Ucapnya.(red)