Jakarta, SK.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan meluncurkan Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus Disabilitas, Daerah 3T, dan Komunitas Adat 2024. Peluncuran ini dilakukan secara daring melalui Zoom dan Youtube BAZNAS TV pada Kamis (7/11/2024).
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata keberpihakan BAZNAS terhadap kelompok penyandang disabilitas, masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta komunitas adat agar mereka memperoleh akses pendidikan yang berkualitas.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menekankan pentingnya program ini dalam mendukung program Asta Cita, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan dan penyandang disabilitas.
“Program ini sangat terkait erat dengan SDGs dan Asta Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang patut bagi kita semua untuk back up dan mendukung sekuat tenaga kita semua,” ujar Kiai Noor.
Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus telah dijalankan BAZNAS RI sejak 2021 di 13 provinsi dan bekerja sama dengan 38 lembaga. Kerja sama ini meliputi 18 lembaga yang fokus pada kelompok disabilitas, 11 lembaga di daerah 3T, dan 9 lembaga yang fokus pada komunitas adat.
BAZNAS RI berkomitmen untuk terus mengembangkan program beasiswa ini, terutama bagi siswa di daerah 3T dan penyandang disabilitas. Kiai Noor menyoroti masih banyaknya siswa di daerah 3T yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu, dibutuhkan afirmasi dan upaya khusus dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.
“Dengan demikian, harus ada afirmasi dari kita semuanya dan juga ada cara-cara khusus yang perlu kita lakukan bersama-sama baik itu di tingkat bagaimana kita mengumpulkan dana sekaligus mempraktikkan untuk menghilangkan kemiskinan dan keterbelakangannya,” ucapnya.
Kiai Noor optimis program ini akan sukses jika dilakukan secara kolaboratif lintas sektoral. Ia berharap program ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan membantu fakir miskin menjadi muzaki.
“Saya punya keyakinan bahwa dengan dana ZIS dan kerja sama kita yang simultan akan terus bisa mengatasi persoalan-persoalan di daerah 3T dan persoalan disabilitas, sehingga apa yang kita lakukan ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan mengangkat fakir miskin menjadi muzaki,” katanya.
Deputi II BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. HM. Imdadun Rahmat, M.Si., menambahkan bahwa program beasiswa kemitraan 2024 merupakan bentuk nyata dari prinsip “no one left behind” dan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan akses pendidikan yang berkualitas, mengurangi ketimpangan, dan membangun kemitraan.
Dengan adanya Beasiswa Kemitraan Pendidikan Khusus ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI