BEI Luncurkan Indeks Baru: Investasi Cerdas dengan Analisis Multi-Faktor

0
3
BEI Luncurkan Indeks Baru: Investasi Cerdas dengan Analisis Multi-Faktor

Jakarta, SK.co.id – Salah satu indikator untuk mengetahui pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah dengan melihat pergerakan indeks harga saham. Sehingga, indeks saham menjadi salah satu alat penting yang digunakan oleh para investor untuk mengukur kinerja pasar saham di suatu negara.

Indeks saham mencerminkan pergerakan harga dari sekelompok saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan menjadi acuan penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Jadi, indeks saham adalah sebuah angka yang menggambarkan perubahan rata-rata dari harga saham-saham yang termasuk dalam indeks tersebut yang dapat mencakup berbagai jenis saham.

Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berisi semua saham yang tercatat di BEI, ada berbagai indeks saham lain yang konstituen sahamnya berbeda-beda, baik berdasarkan sektor usaha maupun karakter sahamnya. Hingga pertengahan 2024, BEI memiliki lebih dari 40 indeks saham. Ada indeks saham yang berbasis kapitalisasi pasar seperti LQ45 dan IDX30, indeks sektoral, serta indeks syariah (seperti Jakarta Islamic Index/JII dan Indeks Saham Syariah Indonesia/ISSI).

Selain itu, terdapat indeks-indeks khusus yang mengukur kinerja saham berdasarkan kriteria tertentu, serta sejumlah indeks tematik yang dirancang untuk kebutuhan investasi tertentu. BEI secara berkala melakukan evaluasi dan peluncuran indeks baru untuk mengakomodasi dinamika pasar dan kebutuhan investor.

Pada 2 September 2024 BEI bersama Infovesta Utama, lembaga riset di pasar modal meluncurkan indeks harga saham terbaru yang berisi 28 saham unggulan yang dinamakan IDX Infovesta Multi-Factor 28. Indeks ini berisi saham-saham dengan profitabilitas tinggi dan volatilitas rendah.

Indeks ini menggunakan metode “fundamental weighting” untuk menentukan bobot setiap saham, berbeda dengan metode kapitalisasi pasar yang umum digunakan. Bobot saham dalam indeks ini ditentukan berdasarkan ukuran fundamental perusahaan seperti pendapatan, laba, dan arus kas. Hal ini bertujuan memberikan gambaran yang lebih representatif mengenai potensi investasi yang didasarkan pada kekuatan fundamental perusahaan, yang menjadi daya tarik utama pada indeks ini.

IDX Infovesta Multi-Factor 28 dirancang untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan investasi, terutama bagi mereka yang tertarik dengan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF.

Daya tarik lainnya, adalah seleksi saham yang ketat. Seleksi pertama, saham-saham yang masuk dalam indeks ini harus memenuhi kriteria tertentu seperti telah terdaftar di BEI selama minimal lima tahun, memiliki nilai transaksi harian lebih dari Rp500 juta selama enam bulan terakhir, dan tidak masuk dalam notasi khusus atau pengawasan khusus BEI.

Seleksi kedua adalah penghitungan Bobot Saham. Penghitungan bobot saham dalam indeks ini menggunakan metode Capped Adjusted Market Capitalization Weighted, dimana bobot saham tertinggi dibatasi maksimal 15%. Dari sejumlah saham yang lolos dalam seleksi awal, kemudian dipilih 80 saham dengan nilai market capitalization free float paling besar. Dari 80 saham tersebut, kemudian dipilih 28 saham calon konstituen indeks dengan peringkat tertinggi berdasarkan faktor quality, value dan low volatility

Evaluasi indeks ini dilakukan secara berkala, dengan evaluasi mayor pada akhir Februari dan Agustus, serta evaluasi minor pada akhir Mei dan November. IDX Infovesta Multi-Factor 28 diharapkan tidak hanya membantu investor dalam memilih saham dengan potensi terbaik, tetapi juga mendorong pertumbuhan produk-produk investasi berbasis indeks yang dapat memberikan keuntungan optimal bagi investor.

Indeks ini juga dirancang untuk menjadi alat yang lebih fleksibel dan tepat sasaran dalam menilai dan memilih saham dengan potensi terbaik di pasar modal Indonesia. Selain itu, indeks ini uga dirancang untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi serta mendapatkan kinerja portofolio yang optimal melalui pendekatan berbasis pada analisis multi-factor.
Didasari pula oleh tren pertumbuhan Asset Under Management (AUM) produk investasi pasif, indeks ini diluncurkan karena meningkatnya penggunaan indeks BEI sebagai underlying produk tersebut. Beberapa saham yang memenuhi kriteria ini adalah saham-saham blue-chip atau saham dengan fundamental kuat yang juga sering muncul di indeks-indeks utama seperti LQ45 atau IDX30.

Karena indeks ini dirancang untuk memberikan alternatif bagi investor yang ingin berinvestasi berdasarkan kekuatan fundamental perusahaan, sehingga daftar sahamnya cenderung berisi perusahaan dengan rekam jejak kinerja yang kuat dan stabil. ( TIM BEI )

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan