Implementasi Kurikulum Merdeka yang Baik dan Berkelanjutan

0
69
Implementasi Kurikulum Merdeka yang Baik dan Berkelanjutan ( Foto: Kemendikbud ristek )

Pendidikan, SK.co.id – Kurikulum Merdeka telah menjadi inisiatif penting dalam konteks Pembangunan Pendidikan Indonesia khususnya pasca pandemi Covid-19 berakhir 2 tahun yang lalu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pertama kali mengenalkan program ini untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan local tiap daerah, kondisi siswa hingga potensi-potensi apa yang tiap daerah miliki. Kurikulum yang bertujuan meningkatkan relevansi Pendidikan sehingga mudah diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari ini juga telah mampu mempromosikan kreativitas dan inovasi di berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Kurikulum Merdeka ber jurisdiksi mulai dari soal kebijakan Pendidikan, hukum hingga persoalan-persoalan administrasi. Reformasi Pendidikan telah dilakukan sejak tahun 2003 untuk peningkatan berbagai kualitas dalam Pendidikan termasuk dala program-program yang terimplementasi pada kebijakan-kebijakan yang memudahkan sekolah, guru hingga siswa misalnya pengembangan kurikulum dengan responsif terhadap perkembangan jaman dan kebutuhan-kebutuhan tiap daerah yang berbeda-beda.

Meskipun memang kurikulum ini telah mampu memberikan banyak manfaat misalnya dilakukannya pendekatan tematik soal pembelajaran berbasis kompetensi serta mempromosikan inklusi serta keberagaman dalam proses pembelajaran, masih banyak rintangan seperti implementasi dari kurikulum ini. Salah satunya kesiapan dari guru-guru dan sekolah dalam mengadaptasi implementasi yang menjadi lebih sederhana, mandiri serta inovatif dalam perancangan kurikulum. Guru harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan kompetensinya, hal ini memerlukan bantuan dari pusat hingga daerah soal infrastruktur Pendidikan yang memadai dalam mengembangkan kompetensi guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka sejatinya mampu memberikan manfaat semangat belajar yang lebih hingga bagi siswa karena ikut mengembangkan promosi kreativitas serta inovasi dalam pembelajaran. Dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) Pendidikan, kurikulum Merdeka dapat terimplementasi dengan baik jika orang tua, komunitas local, hingga dunia usaha ikut serta membantu implementasinya dengan membantu guru untuk memberikan yang terbaik kepada siswa.

Contoh sekolah dalam penerapan kurikulum ini, misalnya adalah SMAN 1 Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Di sekolah ini siswa-siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial budaya. Dalam implementasi kurikulum dapat ditinjau dalam beberapa aspek misalnya penyesuaian dalam kebutuhan local. Guru dan staf sekolah dapat memanfaatkan otonomi mereka dalam implementasi kurikulum aspek-aspek budaya dari Kepulauan Mnetawai dapat dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran misalnya menekankan Sejarah local dan budaya Mentawai hingga tradisi adat, kearifan local dan peran Masyarakat adat di Mentawai.

SMAN 1 Mentawai masih memiliki persoalan khususnya dalam keterbatasan infrastruktur dan sumber daya, namun ini dapat mendorong hal positif dalam kurikulum Merdeka terjadi. Guru misalnya dalam Pelajaran seni budaya dapat memanfaatkan bahan-bahan local hingga Teknik tradisional dala menciptakan karya seni sehingga tidak hanya memperkuat identitas budaya tapi juga promosi terhadap keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini jika mampu dikerjakan dengan baik dapat juga membawa peran bagi Masyarakat setempat dan orang tua siswa untuk ikut meramaikan kegiatan menjadi sebuah pameran karya seni hasil dari siswa-siswa yang tentunya bertema isu-isu lokal, ini juga berdampak positif pada hubungan antara sekolah dan Masyarakat.

Untuk mendorong kesuksesan implementasi ini memang masih sulit, misalnya yang paling penting adalah kesiapan guru, guru harus rajin dan mau mengikuti pelatihan tambahan dan pengembangan kurikulum yang berbasis lokal dan berfokus pada siswa. Selanjutnya keterbatasan infrastruktur mengingat Kepulauan Mentawai adalah daerah terpencil. Ketiga yaitu evaluasi dan pemantauan efektif untuk memastikan bahwa implementasi berjalan dengan baik.

Dalam Kesimpulan, kurikulum ini memang menawarkan pendekatan yang menjanjikan Upaya peningkatan relevansi hingga kualitas Pendidikan Indonesia, dengan adanya kebebasan guru dan sekolah maka keterlibatan Masyarakat dalam proses Pendidikan juga penting untuk promosi inovasi Pendidikan, yang terpenting adalah bagaimana tantangan implementasi dan pemantauan jangan pernah diabaikan, komitmen kuat dari seluruh stakeholder menjadi kunci utama implementasi kurikulum Merdeka yang baik dan berkelanjutan.

Oleh Azry Almi Kaloko
Pemerhati Pendidikan
Mahasiswa Hubungan Internasonal
The University of Birmingham

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan