Investasi Cerdas: Memahami Harga Wajar Saham di Pasar Modal

0
19
Investasi Cerdas Memahami Harga Wajar Saham di Pasar Modal

Jakarta, SK.co.id – Investasi saham merupakan salah satu metode yang efektif untuk mengembangkan dana. Namun, sebelum terjun ke pasar modal, penting bagi investor untuk melakukan analisis mendalam. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil investasi sesuai dengan ekspektasi dan risiko kerugian dapat diminimalisir

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Di dunia investasi saham, terdapat dua tipe investor: yang pertama adalah investor yang mengandalkan analisis fundamental dan yang kedua adalah investor yang mengutamakan analisis teknikal. Investor fundamental biasanya berorientasi pada investasi jangka panjang di perusahaan-perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid. Sementara itu, investor teknikal, atau yang sering disebut trader, cenderung fokus pada keuntungan jangka pendek dan seringkali melakukan transaksi harian.

Para investor pemula sering kali rentan terhadap praktik “pump and dump”, di mana spekulator memanipulasi harga saham yang sebenarnya memiliki kinerja kurang baik, sehingga tampak menarik. Ketika harga saham naik karena banyaknya pembeli, investor besar akan menjual saham mereka, menyebabkan harga saham turun dan merugikan investor yang terlanjur membeli di harga tinggi.

Untuk menghindari terjebak dalam situasi seperti ini, investor harus memahami cara mengukur valuasi harga saham. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah harga saham di pasar sudah wajar, murah, atau terlalu mahal. Pemahaman tentang valuasi ini akan melindungi investor dari manipulasi pasar oleh spekulator.

Strategi investasi berdasarkan analisis fundamental, yang mengacu pada laporan keuangan perusahaan, adalah pendekatan yang harus dilakukan setiap investor untuk meminimalisir risiko. Harga wajar saham ditentukan berdasarkan analisis fundamental atas kinerja keuangan perusahaan, yang mencakup laba, arus kas, dan faktor ekonomi lainnya.

Valuasi saham dapat diukur melalui empat indikator rasio keuangan, yaitu:

  • Price to Book Value (PBV): Menunjukkan apakah harga saham tergolong murah atau mahal.
  • Price Earnings Ratio (PER): Memperkirakan valuasi harga saham.
  • Earnings per Share (EPS): Menghitung keuntungan yang dihasilkan perusahaan per lembar saham.
  • Return on Equity (ROE): Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Dengan memahami empat rasio keuangan tersebut, investor dapat menilai apakah suatu saham overvalued, undervalued, atau memiliki harga yang seimbang. Saham yang overvalued sebaiknya dihindari, sedangkan saham yang undervalued mungkin layak dibeli.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga berperan aktif dalam melindungi investor dari transaksi spekulatif yang dimanipulasi. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui kebijakan suspensi terhadap saham yang mengalami fluktuasi harga tidak wajar.

Suspensi adalah penghentian sementara perdagangan saham di BEI, bertujuan untuk melindungi investor dari aktivitas perdagangan yang mencurigakan. Sebelum suspensi, BEI mungkin mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) sebagai tanda adanya transaksi yang tidak biasa. Meskipun demikian, UMA tidak selalu menunjukkan pelanggaran hukum.

Suspensi dan UMA bersifat sementara, sehingga investor tidak perlu panik jika saham yang dimiliki mengalami suspensi. Yang terpenting adalah melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi, memperhatikan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan, dan mengikuti pengumuman dari BEI.(*)

Tinggalkan Balasan