Lingga Darurat! Tambang Timah Ilegal Merajalela

0
48
Lingga Darurat! Tambang Timah Ilegal Merajalela, Dabo Menjerit



Dabo, Lingga, SK.co.id – Raungan mesin tambang timah ilegal memecah keheningan Dabo, Kabupaten Lingga. Hutan yang dulunya riuh dengan kicau burung kini berganti dengan deru mesin penyedot pasir timah. Rabu, (02/10/2024).


Lubang-lubang menganga di mana-mana, bak luka menganga di tubuh Dabo yang kian hari kian parah.


Ironisnya, di tengah jeritan alam yang menuntut keadilan, aparat penegak hukum seolah tutup mata dan telinga. Aktivitas ilegal ini terus berlangsung tanpa hambatan, bahkan semakin menjadi-jadi.


Dabo Menjerit, Hukum Bungkam

Warga Dabo menjerit, menyuarakan kepedihan melihat lingkungan mereka dihancurkan. Namun, jeritan itu seakan tak terdengar. Hukum bungkam, tumpul tak berdaya di hadapan keserakahan para penambang ilegal.


Sumber daya yang minim, koordinasi antar lembaga yang lemah, dan proses hukum yang berbelit-belit menjadi payung bagi para perusak lingkungan. Mereka bebas meraup keuntungan di atas penderitaan masyarakat dan kehancuran alam Dabo.


Masa Depan Dabo di Ujung Tanduk

Hari ini, 150 hektar hutan telah lenyap ditelan rakusnya tambang timah ilegal. Sungai-sungai yang dulunya jernih kini keruh tercemar. Spesies endemik berjuang bertahan hidup, sementara kesehatan masyarakat terancam oleh zat-zat berbahaya dari aktivitas penambangan.


Jika situasi ini dibiarkan berlarut-larut, masa depan Dabo berada di ujung tanduk. Kerusakan lingkungan yang parah akan menimbulkan bencana ekologis yang tak terbayangkan.


Saatnya Bertindak Nyata

Dabo menunggu aksi nyata. Pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera turun tangan, menghentikan aktivitas penambangan ilegal, dan menegakkan hukum seadil-adilnya.


Penegakan hukum yang tegas dan komprehensif, diikuti dengan upaya pemulihan ekosistem dan edukasi kepada masyarakat, menjadi kunci untuk menyelamatkan Dabo dari bencana ekologis.


Jangan biarkan Dabo menjerit lebih lama lagi. (Tim)

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan