Musrenbang Tingkat Kecamatan Jemaja Timur menuai Kekecewaan Masyarakat

0
53

samuderakepri.co.id, Anambas – Musrenbang Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tema Penguatan Sumber Daya Manusia, Ketahanan
Ekonomi, Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisen dan Transparan, yang di laksanakan
di Aula Kantor Camat Jemaja Tmur, Selasa (07/02/2023).

Dalam kegiatan ini turut dihadiri OPD
terkait, Bappeda, Dinas Pariwisata, PUPR, DISDIKPORA, Forkopimcam, Kepala Desa,
ketua BPD, Lembaga atau instansi kecamatan, ormas dan perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama Kecamatan Jemaja Timur.

Camat Jemaja Timur Madison, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan, bahwa Musrenbang Kecamatan merupakan tindak lanjut dari hasil musrenbang desa yang telah
dilaksanakan sebelumnya.

Madison juga berharap agar seluruh peserta berkontribusi dalam menyampaikan usulan pendapat serta masukan yang konstruktif demi kemajuan Jemaja Timur ke depan.

Madison juga mengajak seluruh peserta agar
mengusulkan rencana pembangunan berpedoman pada Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas, serta mengedepankan kebutuhan.


Aspirasi yang disampaikan oleh kecamatan, desa, lembaga/instansi, ormas dan tokoh
masyarakat cukup banyak, didominasi oleh usulan pembangunan infrastruktur, seperti
peningkatan pembangunan jalan, jembatan pelantar, pelabuhan, gedung kantor, dan
sekolah. Pertanian dan pariwisata juga menjadi perhatian dalam musrenbang ini.
Pemberdayaan masyarakat melalui program pengembangan sumber daya manusia
terutama peningkatan pengetahuan dan keterampilan aparatur desa, serta pelaku usaha (UMKM) juga menjadi usulan yang dibahas.


Dalam diskusi yang berlangsung OPD yang hadir memberikan tanggapan terhadap usulan
berupa pertimbangan teknis dan administrasi rencana suatu kegiatan pembangunan, sesuai
bidang masing-masing.

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Madison juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat mungkin tidak semua aspirasi yang diusulkan terakomodir, disebabkan berbagai Keterbatasan dan persoalan pembangunan.


Madison berharap usulan yang telah dirumuskan dapat direalisasikan sehingga memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan Jemaja Timur.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Jemaja Timur Mengusulkan 3 Pembangunan Perikanan atau Program Perikanan kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk tahun anggaran 2024, yang sangat di butuh kan nelayan saat ini, Antara lain, 1. Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Kecamatan Jemaja Timur. 2. Pembangunan Pabrik Es Kecamatan Jemaja Timur. 3. Program Bantuan alat keselamatan nelayan saat melaut, Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) atau Alat Darurat di Tengah Laut.

Karna pengajuan pembangunan dan pengadaan EPIRB tersebut sangatlah di perlukan Nelayan Kami saat ini, Kami mohon pada pihak pemerintah (DP3) untuk segera dapat membantu kesulitan Nelayan.

Apriagun juga selaku Pembina Yayasan Ikhlas Pulau Jemaja, minta perhatian pemerintah tentang pendidikan keagamaan di pulau Jemaja ini, karena dgn wilayah pulau jemaje yg cukup luas ini, dgn penduduk yg mayoritas ±95% muslim sangat memperhatikan kan, karna satu pondok pesantren pun belum terbangun, kite malu dengan Kabupaten Lingga yang hampir di setiap kecamatan memiliki Pondok pesantren. Karna di dalam menjalani kehidupan dunia yang global ini, pendidikan keagamaan sangat lah penting di dalam membangun mental dan akhlak manusia, satu-satunya cara ampuh untuk menciptakan regenerasi yang berakhlakul Karimah, hanya dengan memondokkan putra putri kite ke pondok pesantren. Selaku pembina Yayasan Ikhlas Pulau Jemaja mengajukan pembangunan pondok pesantren di pulau Jemaja yang kita cintai ini, semoga perintah kita ada perhatian dan dapat memprioritaskan nya.

Musrenbang selama ini hanya sebagai pormalitas aja, karna masyarakat sangat kecewa yang mana dari tahun 2018 pengajuan masyarakat melalui Musrenbang satu pun tidak pernah muncul dan terbangun, ucap Apriagun hal senada juga disampaikan kepala Desa Kuala Maras Nepfi Rupika.

Apakah kita di pulau Jemaja ini bukan bagian dari kabupaten kepulauan Anambas?, Karena kita merasa di anak tirikan, seperti yang disampaikan kades bukit padi M. Yamin.

Kekecewaan jug di sampaikan oleh kepala desa genting pulur, terkait dengan masalah pelabuhan di genting pulur yang mana sampai sekarang tidak ada, mungkin satu satunya desa di Kepulauan Riau yang tidak memiliki pelabuhan hanya desa genting pulur.(RP)

Tinggalkan Balasan