Pemecatan Ketua HNSI Kecamatan Jemaja : Motif Politik atau Murni Organisasi?

0
146
Pemecatan Ketua HNSI Kecamatan Jemaja : Motif Politik atau Murni Organisasi?

Anambas, SK.co.id – Pemecatan mendadak Zamri sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, menjelang Pilkada setempat telah memicu kontroversi. Tuduhan pungutan liar yang dialamatkan kepada Zamri menjadi alasan resmi pemecatannya. Namun, Zamri membantah keras tuduhan tersebut dan menduga adanya motif politik di balik pemecatannya.

Zamri mengklaim bahwa tuduhan pungutan liar telah diselesaikan dan tidak berdasar. Ia merasa menjadi korban fitnah dan tekanan dari kelompok yang mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada. Pemecatannya, menurut Zamri, merupakan upaya untuk melemahkan posisinya dan menguntungkan kelompok tertentu. Minggu, (20/10/2024).

Konflik internal di HSNI Jemaja ini semakin menguatkan dugaan adanya kepentingan politik yang bermain di balik pemecatan Zamri. Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah pemecatan ini murni karena pelanggaran kode etik organisasi, atau ada upaya untuk memanfaatkan situasi politik yang sedang memanas?

Ketua HNSI Kabupaten Anambas Memberikan Klarifikasi

Dedi Syahputra, Ketua HNSI Kabupaten Anambas memberikan tanggapan resmi mengenai pergantian Ketua HNSI Jemaja. Minggu, (20/10/2024). Berikut adalah poin-poin klarifikasi yang disampaikan:

1. Pergantian Ketua HNSI Jemaja sebelumnya, murni karena permintaan pengurus HNSI dan nelayan di Kecamatan Jemaja.
2. Pengurus HNSI dan nelayan Jemaja telah membubuhkan tanda tangan ketidaksetujuan dan ketidakpercayaan atas kepemimpinan Zamri secara tertulis, yang telah diverifikasi kebenarannya.
3. Ketidakpercayaan kepada Ketua juga disampaikan secara langsung dan melalui sambungan telepon kepada pengurus DPC HNSI Anambas.
4. Melihat situasi yang terus berlarut dan tidak diselesaikan oleh Zamri, DPC HNSI Anambas mengambil sikap untuk menggelar musyawarah mufakat bersama pengurus HNSI dan nelayan di Jemaja.
5. Musyawarah yang dilaksanakan mengundang Zamri, namun ia tidak hadir meskipun telah dihubungi berkali-kali.
6. Keputusan musyawarah menghasilkan keputusan memberhentikan Zamri dan mengusulkan Hayeprizal sebagai ketua sementara.
7. Turut hadir dalam musyawarah tersebut dari DPC HNSI Anambas adalah Ketua Harian Bapak M. Yusuf, Wakil Ketua Supardi Umar, dan Wakil Ketua Azman.
8. Pergantian Ketua HNSI Jemaja murni persoalan organisasi HNSI Kecamatan Jemaja dan tidak ada kaitan dengan perbedaan pandangan terkait dukungan kepada salah satu calon kontestan di Pilkada 2024.
9. DPC HNSI Anambas sangat menghormati perbedaan pandangan politik pribadi atau agenda politik pribadi.

Dampak Pemecatan Terhadap Kesejahteraan Nelayan

Perpecahan di kalangan nelayan Kecamatan Jemaja semakin melebar setelah pemecatan Zamri. Pemecatan yang diduga sarat muatan politik ini telah menimbulkan kegaduhan dan ketidakpastian di kalangan nelayan. Konflik internal ini dikhawatirkan akan berdampak negatif pada kesejahteraan nelayan. Ketidakstabilan kepemimpinan dan perpecahan dapat menghambat upaya untuk memperjuangkan hak-hak nelayan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Merasa dirugikan dan difitnah, Zamri berencana melaporkan kasus pemecatannya ke pihak hukum. Ia berharap pihak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap kebenaran di balik pemecatannya, memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.(Tim)

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan