Anambas, SK.co.id – Masyarakat Tarempa menyuarakan kekhawatirannya terkait proyek penanganan banjir yang belum menunjukkan progres signifikan meskipun kontrak telah ditandatangani beberapa bulan lalu dan uang muka sebesar 3 miliar rupiah telah dicairkan.
Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI
Salah seorang warga mengungkapkan kekecewaannya, “Proyek di kampung kita terbengkalai. Kontrak sudah ditandatangani Juni/Juli, uang muka 3M sudah cair, tapi 3 bulan berlalu tidak ada progres sama sekali. Alasan tugboat/tongkang rusak tidak bisa diterima, harusnya sudah ada pengganti. Tidak ada tanda-tanda pekerjaan dimulai, padahal penimbunan sangat penting untuk mencegah banjir di kota. Jika banjir terjadi karena proyek terlambat, kontraktor harus bertanggung jawab”. Jumaat, (20/09/2024).
Kekhawatiran semakin meningkat mengingat musim hujan yang segera tiba. Warga lain menambahkan, “Musim hujan segera tiba, tapi proyek penimbunan di kampung kita belum dimulai. Kontrak sudah 3 bulan, uang muka 3M sudah cair, tapi tidak ada tanda-tanda pekerjaan. Ini sangat mengkhawatirkan, bisa terjadi banjir besar jika proyek tidak segera dimulai. Kita harus mendesak kontraktor untuk bertanggung jawab!”.
Masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak kontraktor serta pemerintah Anambas. Mereka berharap proyek yang sangat penting ini dapat segera dilaksanakan untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat merugikan masyarakat.(red)