Sejarah Kelam Rempang Makna Tahun 1720 dan 1824

0
268

Nuri Che Shiddiq, SH, Sejarawan Dan Budayawan Melayu

samuderakepri.co.id, Bentan – Sebenarnya mereka menyebut tentang dua momentum tahun yang sebenarnya menjadi asas kebangkitan kedaulatan kita melayu bagian kepulauan ini yang kini notabene berada dalam batas teritorial indonesia.

Mereka yang tinggal disana itukan kaum persukuan orang orang laut yang sejak beribu tahun lalu telah mendiami kawasan kepulauan ini bahkan jauh sebelum sriwijaya ada.

Mereka ini orang orang setia pada raja raja melayu dari zaman berzaman.

Lantas kenapa dua tahun ini yang mereka kenang ini adalah dua Tahun sebagai momentum peringatan Kewujudan mereka menjadi bagian terpenting kembali dalam kerajaan melayu.

Tahun 1720, ini adalah dimana tahun kebangkitan melayu ketika trah sultan Mahmud Syah II di johor mati di bunuh oleh megat sri rama yang terkenal dengan sebutannya RAJA ALIM RAJA DISEMBAH RAJA ZALIM RAJA DISANGGAH.

Ketika sultan meninggal dunia tidak meninggalkan zuriat atau ahli waris maka sesuai tata adat melayu bahwa dalam 40 hari tidak ada ahli waris maka Bendahara berhak di angkat menggantikan sultan, ini lah yang kemudian di kenal JOHOR DINASTI TRAH BENDAHARA atau yang dikenal pengganti TRAH MALAKA.

Dengan dilantiknya Bendahara Tun Habib menjadi sultan. Maka orang orang suku laut yg merupakan armadha angkatan laut kerajaan menyatakan tidak mau mengabdi lagi dengan sultan dinasti bendahara. Maka saat itu mereka sudah banyak menetap kembali kekampung kampungnya di galang dan dimana daerah lainnya.

Pada tahun 1720 muncullah seorang anak raja yang bernama RAJA KECIL dia mengaku sebagai trah Sultan Mahmud syah II sebagai trah terakhir malaka, maka oleh orang orang diminta buktikan kalau benar ia anak raja maka dibuktikanlah beberapa pembuktian bahwa RAJA KECIL nama anak Raja, maka saat itu orang orang suku laut yang terkenal kesetiaannya pada raja melayu kembali mendukung Raja Kecil sebagai Sultan Johor, berhasil merebut kekuasaan Raja kecil diangkat menjadi Sultan.

Maka sejak saat itu orang orang suku laut mendapatkan kembali kedudukannya sebagai armada Angkatan Laut kerajaan, dan Raja kecil memindahkan pusat kerajaan Johor ke Tanjungpinang RAJA KECIL inilah bersama sama orang orang suku laut ini yang kemudian mendirikan kerajaan SIAK yang sekarang.

Itulah kenapa momentum 1720 mereka orang2 rempang sebutkan. Bukan mereka mulai tinggal disitu. Kalau tinggal tak ada yang lebih asli dari kita semua dimuka bumi ini selain mereka orang-orang galang itu. Itulah memang tempat tinggal mereka entah dari Tahun berapa sebelum masehi. Jangan di tanya itu tak sampai titik penelitian manusia karna itu akan kembali nanti kita pada asal mula kejadian.

Bingung peneliti barat kalau kita pemeliti sejarah disini bukan bingung nanti orang barat bilang kita gila. Tapi padahal itulah hakekatnya, makanya orang orang ini tetap harus bertahan disana sampai ada satu titik mereka dapat di jabarkan tentang jati dirinya.

Biarkan mereka sebagai bukti nyata sebuah peradaban, boleh tanya seluruh peneliti dunia sepakat tidak peneliti sejarah diseluruh dunia untuk menyatakan kaum suku galang sebagai warisan dunia.
Cuma kan pemerintah kita seperti rudi dan ansar ahmad ini orang yang tak punya rasa jiwa hati nurani tentang mencintai menghargai menghormati serta mengayomi dan melindungi budaya asli yang merupakan identitas utama.

Jangan pandang mereka sebelah mata, bahkan raja raja yang berdaulat dan penuh keramat zaman dulu saja tak berani tak menghormati dan menghargai mereka. Karena apa mereka ini orang lurus tak tau ingkar kesetiaannya teruji berabad abad.

Bahkan kakek saya dulu berpesan jangan jangan di ganggu orang galang tu petake nanti. Karena memang betul kata kakek saya dulu kalau kita ganggu ya jelas kita salah, salah apa mereka sampai kita harus ganggu merekam mereka tak mengganggu orang sembarangan, bahkan untuk kita bangsa melayu mereka ini orang di paling setia zaman berzaman.

Ini juga yang saya tersentak dengan statmen panglima TNI yang akan menurunkan pasukan untuk memiting mereka, andaikan bapak baca berita ini saya sampaikan kepada bapak Laksamana dengan segala hormat orang galang ini adalah nenek moyang angkatan laut nusantara pak panglima, andaikan sejarah angkatan laut menguraikan tentang kelaksamanaan maka wajib mereka diakui sebagai NENEK MOYANG ANGKATAN LAUT karna gelar LAKSAMANA itu adalah gelar pemimpin tertinggi mereka kepala Panglima perang kesultanan melayu.

Mohon jangan kerasi mereka pak panglima karna sungguh nenek moyang mereka itu angkatan laut yang namanya besar menggaung seantero dunia kerika dulu bahkan pasukan kublaikan yang diceritakan oleh kartawijaya raja singosari “pasukan kublaikan bagaiman air bah aku hadang” dari kawasan kepulauan melayu inilaj mereka hadang “dibukit bemdera (pulau bintan) digerbang singa (singapura). Inilah basis pertahanan utama benteng nusantara raya.

Kemudian 1824, ini yang paling menarik kenapa 1824, ini adalah masa dimana treaty of london atau yang dikenal Traktat London dibuat oleh inggris dan belanda, maka terbelahlah dua bagian satu kerajaan melayu yang sudah lebih 600 tahun berkuasa disebelah semenanjung dibawah johor dan kepulauan melayu dibawah riau.

Ini yang menariknya mereka ini dibawah siapa? Johor menguasai seluruh singapura dan tanah besar johor serta pulau Bulang sebagai Pusat kekuasaan adatnya, maka orang orang suku laut ini harus diakui letak daulat berajanya adalah pada johor, mereka orang orang yang berada pada kekuasaan johor, namun ketika masuk ke alaf kemerdekaan pada saat kita menggabungkan diri pada indonesia dari tahun 1948 dan 1949 makanya kita harus apresiasi mereka ini.

Kalau tidak bisa kita pastikan kalau mereka tidak mau ikut kita saat itu sampai hari ini rempang galang pulau bulang adalah masuk wilayah johor. Itu fakta.

Kadang kalau liat sekarang kondisi mereka begini saya selaku anak asli kepulauan riau dan meneliti sejarah budaya sedih begini sekali negara ini memperlakukan mereka.

Andaikan waktu itu meraka memilih bergabung dengan johor tentu mereka taklah dibeginikan oleh indonesia. Maka dari awal saya katakan hargailah mereka , percayalah saya katakan Petaka akan datang percayalah satu saat nanti, ini kakek Moyang saya pesan dari turun temurun jangan jangan sakiti orang galang.

Jangan mereka orang baik, mereka orang lurus. Terus terang ketika mengurai sejarah mereka ini saya ingin menitikkan air mata, dari dulu tak pernah kita beri mereka bahagia hanya perang perang dan perang zaman berzaman kita berikan pada mereka.

Baru merdeka ikut indonesia sudah datang pengungsi vietnam, pulang orang vietnam baru mau menikmati naik motor lewat jembatan ke batam sekarang sudah mau diusir.

Sungguh tragis. Saya hanya bisa menghimbau dan menceritakan sebenar benarnya cerita.

Masih lagi ada surat penghargaan sultan ibrahim sultan johor kepada batin temiang penerus dari panglima galang yang mati dibunuh inggris masa penyerangan inggris ke galang.

Semoga penghargaan berimabang dapat kita berikan kepada mereka tak kita pandang pahlawan kemerdekaan kita pandanglah mereka sebagai sesama manusia yang hanya ingin bertanah air satu tanah air indonesia.

Jika rudi yang berdarah campuran cina dan ansar yang berdarah campuran india tak bisa menghargai mereka lantas siapa lagi bangsa indonesia asli ini yang mau menghargai mereka.(***)

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Tinggalkan Balasan