fbpx
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img
BerandaKepulauan RiauBatamSistem Aturan Kinerja BP Batam Yang Tidak Logis & Akal – Akalan...

Sistem Aturan Kinerja BP Batam Yang Tidak Logis & Akal – Akalan ( Bagian II )

Sistem Aturan Kinerja BP Batam Yang Tidak Logis Dan Akal – Akalan (Bagian I)

Dengan Pola Rekomendasi Menuju Realisasi Mengorbitkan Hasil Manipulasi Tersembunyi Dari Dan Oleh Makhluk-Makluk Tuhan Yang Berwajah Suci Nan Bersih Hingga Menciptakan Penyusutan Luas Area Lokasi Lahan.

Samuderakepri.co.id, Batam – Banyak sekali informasi yang beredar menjulang tinggi terdengar nyaring, memukau dengan aroma yang penuh karisma…Namun menakutkan bagi segelintir orang–orang yang berdedikasi, memiliki sifat kerdil didalam akalnya. Baik perilaku yang disengaja maupun yang tersengaja. Serta di iringi rasa lalai mensyukuri nikmat hidup sehat, damai, disisi sang penciptanya.

Bahkan banyak ditemukan, warga penduduk Kota Batam yang merintih, menjerit, berteriak dengan hati lirih…haknya selalu diabaikan. Tapi justru sejuta program pembangunan yang laris manis didengungkan bersama sejuta rangkaian alasan dalam aturan. Berapa Milyar lagi anggaran biaya yang perlu dihabiskan…?

Dengan alasan program pembangunan, pemindahan penduduk (ruli) pada beberapa titik lokasi yang berlarut – larut tidak jelas hingga saat ini. Data – data warga membengkak drastis bagaikan penyakit bernanah yang pasti meledak dan pecah. Akibat tingkah polah permainan oknum Ditpam dan piciknya orang – orang pintar pengumbar janji alias pembohong ulung. Serta ditemukan adanya perusahaan – perusahaan hantu yang disembunyikan oleh raja – raja Siluman dengan Direktur Sapu Jagat plus sapu bersih, berkolaborasi dengan sandi perisai MGL ( mau gue libas…?) yang berasal dari dunia lain…

Itulah Kota Batam yang sangat diistimewakan dengan anugerah kesaktian Kepres (keputusan Presiden) yang bersandarkan Kementerian Keuangan, dikelilingi oleh Kementerian Kehutanan, Peternakan, Perikanan & Kelautan (KP2K), yang luput dari jangkauan sinar kehebatannya. Destinasi kawasan kota satelit hanya sebatas wacana modus belaka. Dan kini telah terpecah-pecah dibagi-bagi dalam koridor sistem bisnis lahan tersembunyi berbasis klasik. Hingga sengaja melupakan hak orang lain yang seharusnya ditunaikan segera, tidak berlarut-larut. Atau apa solusi yang terbaik didalamnya demi citra dan nama besar BP Batam.

Namun demikian, bagaimana pula halnya dengan struktural BP Batam, 5 Deputi yang berada dalam satuan pemeriksa internal…? Pengelolaan air dan limbah, baik sistem perawatan DAM sebagai sumber mutlak kebutuhan hidup manusia sehingga area lokasi hutan lindung didalam kawasan DTA telah gundul kering kerontang ! Sistem administrasi pengelolaan lahan ( Fatwa Planologi ) sehingga bukit–bukit yang indah dibantai dan disikat habis.

Sepintas kota Batam indah, megah menantang. Tapi kedalamnya pelaksanaan beraroma bisnis klasik, berselimut amdal penambal luka. Berdasarkan hasil pantauan media ini, ditemukan beberapa titik area lokasi lahan telah menyusut atas sistem rekomendasi dan timpa menimpa realisasi (tingkah polah) oknum BP Batam.

Tanpa mengingat faktur UWTO yang dibayar tidak sesuai dengan luas area lokasi lahan. Dan sistem perawatan Aset Nasional Jembatan Barelang hanya sebagai proyeksi semata. Didepan pos penjagaan pengawasan terjadi pencukuran / pembabatan hutan lindung secara terbuka dan telah beralih fungsi. Apakah layak tingkah polah oknum BP Batam dibiarkan begitu saja dan dapat disebut tindak pidana manipulasi, gratifikasi dan atau tindak pidana penggelapan…?

Dimana wajah & kehebatan BP Batam bila suatu waktu mendapat kunjungan rahasia alam (puting beliung, angin badai ) sebab bukit–bukit di kikis habis. Apakah para Deputi dalam Satuan Pemeriksa Internal BP Batam belum memperoleh laporan informasi, belum sempat atau belum ada waktu mendengarkannya…? ( RMS.Ag )


RELATED ARTICLES

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

- Advertisment -

Most Popular

Eksplorasi konten lain dari Samudera Kepri

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca