Wartawan Senior Natuna Cetak Penulis Handal Mencerahkan Dalam Sarasehan Dokumentasi Jurnalistik SAR

0
38

Samuderakepri.co.id,Natuna – Menjadi jurnalis bukan berarti hanya menulis, namun juga harus dapat memahami,mengerti, menguraikan dan merumuskan secara logis serta memberikan pandangan mengenai bahan dan data yang diperoleh, sehingga dapat menulis secara akurat dan menarik.

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Oleh sebab itu, dalam menghadirkan sebuah pandangan sistematis melalui sebuah teori “empat puluh lima menit menjadi wartawan handal” buah pikiran jurnalis bernama Amran, berdomisili di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau ini ternyata berhasil melahirkan generasi pekerja pers yang mampu menulis berita dalam waktu singkat.

Kemampuan Amran menguraikan dan merumuskan secara logis hingga membentuk sistem yang utuh tentang teknik menulis berita dalam waktu singkat ini terbukti saat dirinya diminta menjadi narasumber pada kegiatan sarasehan dokumentasi jurnalistik SAR diadakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Natuna melalui bagian kehumasan bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Natuna, Jum’at (05/5/2023).

Hanya dalam waktu dua hari, salah satu wartawan senior di Kepulauan Riau yang menjabat sebagai Pemimpin Redaksi (Pemred) koranperbatasan.com ini berhasil membakar semangat 11 peserta pelatihan, hingga mampu menulis berita dengan baik dan benar, sebagaimana tuntutan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Padahal 11 peserta yang mengabdikan dirinya sebagai pegawai KPP Basarnas Natuna tersebut diketahui tidak memiliki dan mengerti ilmu jurnalistik sama sekali. Terutama tentang menulis berita memuat unsur 5W+1H yang disebut atau diakui sebagai produk jurnalistik.

Dalam pelatihan itu, Amran memanfaatkan hari pertamanya dalam waktu lebih kurang tiga jam menyampaikan teori eksplorasi sumber berita, dan teknik wawancara, serta teknik menulis berita. Kemudian pada hari kedua, dalam waktu lebih kurang dua jam, 11 peserta pelatihan dimintanya untuk menulis berita.

Dari bahan materi yang dibagikannya secara acak untuk dijadikan berita kepada 11 peserta pelatihan, membuat panitia terkejut melihat hasil karya tulis yang telah dikumpulkan peserta. 11 peserta diketahui mampu membuat berita dengan baik dan sempurna layaknya seseorang sudah lama menjadi wartawan.

Kebrhasilan 11 peserta pelatihan dalam menulis berita atas bimbingan sosok lelaki pendiam dan mudah tersenyum ini tak hanya diakui oleh panitia selaku penilai. Karya tulis mereka juga diakui oleh Kepala KPP Basarnas Natuna, Abdul Rahman, dan Ketua PWI Natuna, M. Rapi, serta wartawan yang mengikuti jalannya kegiatan tersebut.

“Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber yang telah berbagi ilmu sehingga kami bisa menulis berita dengan baik dan benar, tentu ini menjadi pengalaman berharga, karena selama ini kami tidak mengetahuinya,” ungkap Ray Tommy Adiwinata, salah satu peserta pelatihan.

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua PWI Natuna, M. Rapi, menurutnya karya tulis peserta sudah sangat baik dan bisa dimengerti, serta dipahami pembaca akan maksud tujuan dari pemberitaan tersebut.

“Tinggal memperbaiki titik koma dan huruf besar kecilnya saja, kalau jalan cerita sudah bisa dipahami dan itu kami maklumi karena peserta pelatihan bukan wartawan,” ujar Rapi.

Kemampuan Amran melahirkan generasi pers yang bisa menulis berita untuk informasi berimbang, relevansi, serta mencerahkan dalam waktu sangat singkat juga diakui oleh Jurnalis TVRI Riki Rinovski yang pada kesempatan itu juga diminta menjadi narasumber khusus teknik pengambilan gambar dan video.

“Ini luar biasa, tentunya menjadi kebanggan kita sebagai wartawan di daerah, ternyata kita juga memiliki sosok wartawan yang mampu melahirkan penulis berita berimbang, relevan, dan mencerahkan, kemampuan beliau harus kita support,” tegas Riki.

Sementara M. Amin, kapala perwakilan salah satu media siber di Natuna juga mengakui kemampuan yang dimiliki Sekretaris Forum Pemred Provinsi Kepulauan Riau ini. Amin mengaku sempat mengikuti dengan serius kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh KPP Basarnas Natuna.

“Sangat menarik, saya mengikuti setiap pertanyaan peserta, dan saya sendiri tergerak hati untuk ikut bertanya. Saya menemukan sesuatu baru yang selama ini belum saya ketahui, ternya beliau (Amran-red) mampu menguraikannya, dan kita pun jadi mengerti,” tutur Amin.

Dari pelatihan tersebut, Pemred media siber natindones.com, Edi Suroso mengatakan 11 peserta pelatihan dipastikan sudah mampu membuat rilis berita kegiatan-kegiatan KPP Basarnas Natuna untuk disampaikan kepada wartawan.

“Kalau kegiatan internal Basarnas saya yakin mereka yang ikut pelatihan sudah bisa membuat rilis berita, jika saat kegiatan tidak ada wartawan meliput, karena hasil dari pelatihan tadi, berita yang dibuat peserta sudah bagus,” cetus Teja, panggilan akrab Edi Suroso.

Terpisah, Anizar Sulaiman, Pimpinan Perusahaan (Pimrus) PT. Tuah Tinta Jaya Abadi, perusahaan penerbit media siber koranperbatasan.com ketika diminta keterangan membenarkan kemampuan yang dimilki Amran. Kata Anizar ada banyak wartawan yang bertugas di Natuna lahir berkat keinginan kuatnya melahirkan generasi pekerja pers.

“Iya benar, tak hanya mampu mendidik, beliau juga mampu mengkader, sehingga ada banyak Amran di Natuna ini, memang tidak banyak orang mengetahuinya, tetapi saya yang selalu bersama dengannya sangat tahu siapa beliau,” beber Anizar.

Sebagaimana diketahui kegiatan yang terpusat di Ruang Media Centre Gedung Serbaguna KPP Basarnas Natuna ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak tanggal 05-06 Mei 2023. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala KPP Basarnas Natuna, Abdul Rahman, Jum’at, 05 Mei 2023.

Menurut Kepala KPP Basarnas Natuna, Abdul Rahman selain memperkaya pengetahuan staffnya tentang dokumentasi jurnalistik SAR, kegiatan yang diadakan juga sebagai ajang mempererat silaturahmi dan meningkatkan sinergitas antara Basarnas Natuna dengan awak media.

“Basarnas dengan media ibarat sendok dengan garpu, yang satu bisa menyendok makanan, namun ada juga makanan yang mestinya digunakan dengan garpu, artinya semua harus sempurna,” pungkasnya.(Rony).

Tinggalkan Balasan