McDonald’s Indonesia Didesak untuk Berkomitmen pada Kesejahteraan Ayam Petelur

0
20
McDonald’s Indonesia Didesak untuk Berkomitmen pada Kesejahteraan Ayam Petelur

McDonald’s Indonesia Didesak untuk Berkomitmen pada Kesejahteraan Ayam Petelur

Ikuti berita populer lainnya di Google News SAMUDERAKEPRI

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp SAMUDERA KEPRI

Nasional, SK.co.id — Sebuah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok aktivis Animal Friends Jogja (AFJ) telah menarik perhatian publik di depan gerai McDonald’s Sudirman, Yogyakarta. Empat belas aktivis, berpakaian kostum dan membawa poster, mendesak McDonald’s Indonesia untuk mengeluarkan komitmen bebas sangkar bagi ayam petelur. (Yogyakarta, 31 Mei 2024)

Para aktivis menyoroti bahwa McDonald’s Indonesia tertinggal dari perusahaan-perusahaan pesaingnya dalam hal standar kesejahteraan hewan. Sementara cabang McDonald’s di negara-negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Amerika Latin, Eropa, dan Australia telah mengadopsi komitmen bebas sangkar, McDonald’s Indonesia belum menunjukkan langkah serupa.

Salah satu poster yang dibawa oleh aktivis dengan tulisan “They’re Not Lovin’ It” menampilkan gambar ayam petelur dalam kondisi menyedihkan di dalam kandang baterai. Demonstrasi ini juga menampilkan aktivis yang mengenakan kostum ayam dengan bulu rontok dan tubuh penuh luka, serta telur berukuran besar yang dipenuhi darah dan kotoran, simbolisasi dari penderitaan ayam petelur.

Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye AFJ Farmed Animals Advocacy, menekankan bahwa sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar di Indonesia, McDonald’s memiliki kekuatan untuk membuat perubahan positif dalam rantai pasoknya. Namun, hingga saat ini, McDonald’s Indonesia belum merespons desakan publik untuk komitmen bebas sangkar, berbeda dengan pesaingnya seperti Burger King, Pizza Hut, atau KFC yang telah mengadopsi standar kesejahteraan hewan yang lebih tinggi.

Menurut World Organisation for Animal Health (OIE), kandang baterai tidak memenuhi lima prinsip kebebasan hewan. Dalam kandang sempit, ayam petelur dikerangkeng selama dua tahun untuk produksi telur, tanpa dapat mengekspresikan perilaku alami mereka, yang penting untuk kesehatan. Kondisi ini menyebabkan stres tinggi, luka fisik, dan risiko penyakit pernapasan akibat amonia dari kotoran.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa populasi ayam ras petelur di Indonesia pada tahun 2022 mencapai lebih dari 378 juta, dengan lebih dari 80% peternakan masih menggunakan sistem kandang baterai. Aksi AFJ berakhir dengan penyerahan simbolis telur berukuran besar bertuliskan “Go Cage-Free, McDonald’s!” kepada gerai tersebut, yang ditolak, mencerminkan sikap McDonald’s Indonesia yang belum berkomitmen pada kesejahteraan ayam petelur.

Demonstrasi ini merupakan panggilan bagi McDonald’s Indonesia untuk segera mengumumkan komitmen bebas sangkarnya, mengikuti langkah global untuk meningkatkan standar kesejahteraan hewan dan memenuhi tuntutan konsumen serta aktivis perlindungan satwa.(*)

Tinggalkan Balasan